Articles | Wisata Alam | 05 May 2015

Yuk Ke Bangsring Under Water

“Touchdown” akhirnya sampai juga saya di bunder ( bangsring under water ) hari itu saya ada janji sama ikhwan Arief salah satu pemuda yang menurut saya super keren karena prestasinya telah mengubah wajah bangsring seperti sekarang ini disamping beliau adalah pemenang pemuda pelopor Indonesia tahun 2013.

Bangsring under water atau bunder ini terletak di dusun krajan desa bangsring kecamatan wongsorejo kabupaten Banyuwangi, ya kira kira jaraknya + 9 km dari pusat kota Banyuwangi arah ketapang atau Situbondo.

Hari itu setelah saya mengobrol sebentar dengan mas Ikhwan sang pemuda pelopor bunder ini mas ikhwan menawarkan saya untuk melihat langsung keindahan dasar laut bangsring, jadi setelah ganti baju saya pun siap meluncur waktu itu saya disarankan kalau bisa berenang mending nggak usah pakai pelampung, jadi saya tidak memakai pelampung, tapi bagi yang belum bisa sangat disarankan untuk mengenakan pelampung yang semuanya sudah disediakan oleh manajemen bunder dan harganya pun juga sangat bersahabat hanya dengan Rp. 25.000,- Anda bisa sepuasnya bersnorking menikmati keindahan dasar laut bangsring.

Kapal yang telah disediakan sudah siap dan walau saya tidak begitu paham bahasa Madura saya bisa mengerti kalau mas Ikhwan mengintruksikan kepada pengemudi jukung itu untuk menarik kami mengitari kawasan konservasi terumbu karang. Sampai ditengah laut nggak jauh dari bibir pantai kisaran 10 meter perahu berhenti dan saya pun diminta turun ke laut dan telah disiapkan pula pelampung untuk saya berpegangan untuk terus ditarik jukung mengitari zona konservasi.

Petualangan dimulai saat saya menenggelamkan kepala saya dan jukung menarik, keindahan soft dan hard coral terpampang nyata, hilir mudik ikan berwarna warni memanjakan mata saya, sungguh pemandangan yang menakjubkan, sesekali saya mencoba untuk menyelam menyentuh coral dan menyapa ikan ikan yang kelihatan jinak dan ramah, berulang kali dalam hati saya, saya berterima kasih kepada para nelayan Bangsring yang telah menjaga keindahan ciptaan sang MAHA ESA.

Setelah puas berputar putar mengelilingi kawasan konservsi kami berhenti dirumah apung yang berada ditengah laut, keberadaan rumah apung sendiri banyak fungsinya disamping untuk para wisatawan melihat lihat keindahan biota laut juga tempat istirahat para wisatawan selepas bersnorking ria, disana juga ada sekumpulan hiu yang kalau saya lihat sudah jinak dan ukurannya juga relative kecil jadi silahkan merasakan sensasi berenang bersama ikan hiu.

Belum puas saya melihat keindahan dasar laut saya putuskan untuk menyelam kembali ditemani mas Ikhwan dan nelayan sana saya berexplorasi berulangkali saya takjub dan terpesona walau masih ada bekas karang yang rusak akibat dari efek pencarian ikan tapi saya sudah melihat hasil dari jerih payah mas Ikhwan dan para nelayan Bangsring menjaganya.

Bagaimana tidak terumbu karang menjadi tempat hidup berbagai ikan dan makhluk laut lainnya. Bayangkanlah terumbu karang sebagai sebuah kota yang sangat sibuk, bangunannya terdiri dari karang-karang, dengan ikan-ikan dan makhluk laut sebagai penghuninya. Dari obrolan saya dengan salah satu nelayan Selama satu tahun rata-rata karang hanya dapat menghasilkan batu karang setinggi 1 cm saja.

Jadi selama 100 tahun karang batu itu hanya tumbuh 100 cm. Kalau begitu, jika karang yang tingginya 5 meter dirusak, diperlukan 500 tahun agar kembali seperti semula. Bayangkan….betapa lamanya !!! dari situlah kenapa keberadaan terumbu karang sangat sangat diperlukan terutama bagi ekosistem laut dan pasti bagi manusia disamping untuk rumah ikan, juga tempat asuhan dan berkembang biak bagi ikan, menyediakan makanan, dan perlindungan bagi makhluk laut, disamping itu terumbu karang juga pelindung pantai dari hempasan ombak, dan seperti yang saya lihat sekarang Menyediakan lapangan pekerjaan melalui perikanan dan pariwisata.

Terumbu karang adalah ekosistem yang rentan dan mudah rusak. Terumbu karang dapat rusak oleh beberapa proses antara lain: pengendapan, pencemaran, penangkapan ikan yang merusak, sampah, gempa, bintang laut pemangsa karang yang disebut bulu seribu. Tapi memang efek dari aktifitas manusia yang lebih banyak merusaknya.

Kalau kita cinta laut kita bisa kok ikut menjaganya salah satunya dengan jangan membeli souvenir atau barang-barang yang terbuat dari karang atau makhluk laut lainnya seperti karang yang dikeringkan, ikan buntal yang diawetkan, kerang-kerang besar, dll. Jangan berdiri di atas karang, atau mengumpulkan karang ketika sedang bermain di laut atau snorkeling, Jika Anda adalah seorang penyelam, perhatikan gerakan fin, tabung, dan alat selam lainnya, jangan sampai membentur karang, Jika anda memiliki akuarium air laut, pastikan ada membeli ikan-ikan yang tidak ditangkap dengan menggunakan racun.

Sambil istirahat ditengah laut karena sudah disediakan bamboo untuk kita beristirahat obrolan kita teruskan hingga saat ini, pihak bunder bekerja dengan para mitranya untuk memetakan, memantau, dan menilai terumbu karang, melakukan penelitian alam dan sosioekonomi serta melaksanakan kegiatan pembuatan model, praktek kerja lapangan dan pendidikan, dan pengelolaan serta pengurusan. Suatu upaya yang sangat mulia.

Hari sudah mulai sore saya putuskan untuk balik ke pantai walau masih banyak pembenahan karena memang masih baru tapi upaya mas iIkhwan dan para nelayan Bangsring patut diacungi jempol dan kita sebagai masyarakat harus perperan serta mendukungnya dengan tidak merusak dan ikut menjaga serta merawat, silahkan Anda berwisata kesana jangan lupa camera dan yang paling penting jangan meninggalkan apa-apa selain jejak kaki anda dan kenangan manis. Ikut menjaga kebersihan pantai dan laut dengan tidak membuang sampah sembarangan. Mengutip status mas ikhwan di Facebook-nya Alam ini bukan warisan nenek moyang kepada kita. Tapi titipan dari anak cucu kita. (Kuncoro Budi)

TAGS:

LINKS: